Friday, October 28, 2011

Kebahagiaan


Oleh: Fawzia Hanum Mashudi

Selama ini setiap orang berusaha untuk sekolah, kuliah, bekerja, dan lain-lain, sebenarnya apakah tujuan mereka? Mungkin untuk mendapatkan pendidikan, mempermudah mencari pekerjaan, mencari penghasilan, atau tujuan-tujuan yang lain yang berkaitan. Dan untuk lebih spesifik lagi, mereka berusaha untuk bisa bahagia.


Apa itu bahagia?

Dalam hal ini, masing-masing orang memiliki definisi yang berbeda, tergantung cara pandang dan keadaan mereka.

Bagi orang miskin, mungkin bahagia adalah saat mendapatkan uang atau rezeki lainnya.

Bagi orang kaya, mungkin bahagia adalah saat dia dapat memanfaatkan hartanya untuk kemewahan hidup

Bagi pengangguran, mungkin bahagia adalah saat dia mendapatkan pekerjaan

Bagi orang yang sibuk, mungkin bahagia adalah saat dia memiliki waktu luang untuk beristirahat

Bagi orang yang masih lajang, mungkin bahagia adalah saat dia menemukan jodoh


Dan lain sebagainya. Nah, dimanakah posisi kita berada sekarang?

Jika kita perhatikan, kebanyakan orang mencari kebahagiaan mencari apa yang belum mereka miliki. Namun, saat hal itu tercapai apa yang terjadi? Rentan sekali kita yang sudah merasa mencapai kebahagiaan itu menjadi kufur dan lalai. Dan saat semua yang kita inginkan sudah tercapai, apakah uang, harta, pekerjaan, jodoh, dan lain-lain masih terlihat menakjubkan lagi di mata kita? Tentu tidak.


Jadi apakah yang dimaksud kebahagiaan haqiqi?

Ya, yaitu saat kita bersyukur kepada Allah Subhanahuwata’ala atas segala nikmat dan karuniaNya yang telah dicurahkan kepada kita. Saat ridho Allah yang menjadi keinginan kita.

Sayangnya hal ini sepertinya kurang disadari oleh kebanyakan dari kita. Kita seakan lupa pada Yang Maha Pencipta, Yang Maha Pemurah, Yang Maha Pengasih, yaitu Allah. Bagaimanapun keadaan kita, asalkan kita mensyukuri insyaAllah kita akan bahagia.

Mari kita simak tiga ayat di bawah ini

An-Nahl : 121

“(lagi) yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah. Allah telah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus.”

Al-Qashas : 73

“Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.”

Al-Baqarah : 112

“(Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”

Dari ketiga ayat tersebut, jelas sekali bahwa Allah telah memberi kita begitu banyak nikmat dan sudah seharusnya kita bersyukur, maka Dia akan menunjukkan jalan yang lurus. Dengan berserah diri kepada Allah, insyaAllah kita tidak bersedih hati.

Marilah kita mencari kebahagiaan haqiqi yang datangnya dari ridha Allah. TanpaNya kita tak bisa apa-apa. Di kala sedih maupun senang, kepadaNya lah kita bersandar.

Wallahualam

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar