"Karim
- Siapakah Allah..?"
Ustadz
Abdurrahman Hadi, Lc. Hafidzahullah.
Mushollah
GRABIK; Rabu, 9 Mei 2012
Nikmat Allah
yang paling agung : ISLAM...
Menurut
Imam Syafi’i,
2 ilmu yang utama: 1. Ilmu agama à mengobati rohani seseorang, 2. Ilmu kedokteran à mengobati jasmani seseorang..
MA’RIFATULLAH
Mengetahui firman Allah,
karena tidak ada yang lebih mengenal Allah selain Allah sendiri...
Mengetahui sunnatullah,
karena tidak ada yang lebih mengenal Allah setelah Allah selain Nabi Muhammad
SAW..
Ketika di kubur, terdapat pertanyaan:
1.
Siapakah Rabb-mu?
2.
Siapakah Nabimu?
3.
Apa agamamu?
Siapakah Tuhanmu???
Allah, Rabb semesta alam. Maka selain
Allah adalah alam, demikian pendapat para ulama'. Dan Allah adalah Tuhan
satu-satunya yang tidak ada sekutu baginya..
Lalu dengan apa kita mengenal Allah..?
Yakni dengan tanda tanda kebesaran Allah, dan ayat ayat Nya. Ayat-ayat Allah :
1. Kauniyah : yakni ayat-ayat Allah
berupa alam semesta, langit, bumi, dll. Tentang adanya makhluk, menunjukkan
adanya Dzat yang menciptakan. Tak mungkin kapal berlayar tanpa nahkoda. Tak
mungkin pula barang naik kapal dengan sendirinya, kemudian turun pula dengan
sendirinya. Tak mungkin tiba-tiba ada bumi, tiba-tiba ada langit. Pasti ada
Dzat yang Maha Kuasa atas segala sesuatu, yang menciptakan segala hal ini. Juga
pada Alquran, Allah menerangkan bahwa Allah lah yang menciptakan langit bumi
dan seisinya, kemudian Ia bersemayam diatas Arsy. Apakah mereka (makhluk)
menciptakan diri mereka sendiri...?
Dan Allah lah yang mengabulkan doa. Allah
yang memberikan pertolongan kepada mereka yang meminta pertolongan.
Bersujud lah kepada Allah jika kamu
benar benar menyembahnya.. Jangan menyembah matahari, jangan menyembah bulan..!
Sembahlah Allah..! Dzat yang Maha pencipta. Dzat yang Maha memberikan Rizki...
Orang kafir Quraisy saja yakin Allah yang Maha Pencipta. Akan tetapi, beda kita
dengan orang Quraisy adalah kita tidak sekedar tahu, tidak sekedar yakin, kita
juga menyembah...!!
Kenapa mereka tidak mau mengatakan
laa illaha illa Allah..?
Karena mereka tidak bisa memberikan
penyembahan secara uluhiyah hanya kepada Allah saja. Karena mereka memahami,
konsekuensi dari laa
illaha illa Allah, tidak ada sesuatu yang lain yang disembah, yang dimintai
pertolongan, kecualinya HANYA Allah..! Dan mereka tidak bisa menerima
konsekuensi tersebut. Mereka malah berdalil bahwa sesembahan mereka
(berhala-berhala) itu sebagai sarana yang mampu mendekatkan diri mereka kepada Allah
sedekat-dekatnya. Maka, "Bagimu agamamu, bagiku agamaku..!"
Agama Allah : mencakup uluhiyah dan
rububiyyah.. Meyakini Ia sebagai Yang Maha pencipta, Maha segala sesuatu. Dan
juga meyakini bahwa Ia, satu satunya Tuhan yang berhak di sembah.
"Jagalah Allah, maka Allah akan
menjagamu. Apabila engkau meminta, maka mintalah kepada Allah.
Apabila engkau memohon pertolongan,
minta tolonglah pada Allah."
Iyyaka na'budu, wa iyyaka nasta'in..
Karena pada dasarnya manusia itu lemah, dan Allah lah yang Maha Memberi
Pertolongan.. Maka mintalah pertolongan..!! Dan segala amal kita, segala ibadah
kita, pada dasarnya semua dapat kita lakukan hanyalah karena pertolongan Allah..
Rasulullah SAW bersabda: "Tahukah
kamu apa hak Allah atas hambaNya..?”
Sahabat menjawab: Hanya Allah dan
Rasul-Nya yang lebih tahu..
“Hak
Allah atas hambaNya adalah agar para hamba itu BERIBADAH HANYA kepada Allah,
dan tidak menyekutukanNya atas apapun." Sudah cukup jelas bagi kita,
bahwasanya yang namanya tugas seorang hamba ya : menghambakan diri...!!
"Tahukah kamu apa kewajiban Allah
atas hambaNya..? Allah tak akan mengadzab hambaNya selama mereka tidak
menyekutukannya dengan apapun."
Macam-macam tauhid :
1.
Uluhiyyah : meyakini Allah sbg illah,
pencipta, pemberi rizki, dll.
Inna
sholaatii wa nusukii wa mahyaayaa wa mamaatii lillahi rabbil ‘alamiin.. (Sesungguhnya
shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah milik Allah Tuhan semesta alam)..
2.
Rububiyyah : ibadah, penghambaan diri, Allah
sbg Rabb.
3. Asma
washifat : menetapkan nama Allah seperti yang
Ia firmankan dalam Alquran, seperti yang Rasulullah sabdakan dalam sunnah.
Tidak menambah atau mengurangi. Karena tidak ada yang mengenal Allah daripada Allah
sendiri.
Sebagai mana Allah tidak sama dengan
makhlukNya, maka jangan samakan sifat Allah dengan sifat makhlukNya.. Allah
berfirman bahwa Allah bersemayam diatas Arsy, maka ya sudah bersemayam, jangan
di ganti dengan diksi yang lain, jangan di tafsir-tafsirkan sendiri, jangan
ditambah atau dikurangi.
Allah bersama kalian di manapun
kalian berada. Tetapi Allah bersemayam di atas Arsy. Artinya ayat diatas
sebagaimana pada firman Allah kepada nabi Musa: "Sesungguhnya
Aku bersama kalian. Aku mendengar, Aku melihat" (Thaha). Penglihatan Allah
dan pendengaranNya selalu mengawasi kita dimanapun kita berada.
Allah lah yang menciptakan, yang
menghidupkan, yang mematikan. Perlu kita belajar untuk mengenal Allah. Karena
semakin kita mengenal Allah, semakin bertambah pula iman kita kepadaNya.
Pertanyaan :
1. Bolehkah meminta pertolongan pada
manusia..? Dalam hal medis?
Boleh, tetapi bukan dalam perkara
yang khusus dalam hal penghambaan. Yang diperbolehkan adalah dalam perkara
sosial, muamalah dll. Tidak boleh jika kita berkata pada dokter : "Dokter sembuhkan
aku.." Yg diperbolehkan : "Dokter beri aku obat..!". Karena
untuk menyembuhkan atau memberi penyakit adalah hak Allah.
2. Kenapa Allah begitu baik sekalipun
pada orang yang ahli maksiat, ataupun orang kafir
Karena nikmat Allah berupa kenikmatan
duniawi, diberikan Allah pada semua makhluk, pada siapa saja. Jika Allah
memberi nikmat yang banyak kepada orang yang ahli maksiat, maka itu Istidraj
(nikmat yang diberikan karena maksiat)..! Sebuah kenikmatan semu, yang kemudian
akan disusul azab...!!!
Akan tetapi nikmat Allah berupa hal-hal
yang ukhrowi, berupa hidayah, pemahaman agama, pemahaman sunnah, kelezatan
beribadah, hanya Allah berikan kepada orang-orang terpilih.
3. Bagaimana takut kepada Allah :
A.
Menuntut ilmu : ini harga mutlak..!!
Karena hanya para ulama' lah yang memiliki rasa takut kepada Allah. Dan karena sesungguhnya
ilmu itu adalah takut kepada Allah, menurut pendapat sebagaian ulama'.
B.
Bersikap Ihsan : merasa selalu
diawasi Allah dalam setiap keadaan. Dengan demikian, semoga yang selalu
tertanam di hati kita adalah kita semakin bersegera dalam ketaatan dan semakin
enggan untuk mendekati kemaksiatan.
C.
Hendaknya kita merasa tidak selamat
dari adzab Allah...!! Hendaknya kita tidak merasa selamat dari siksa Allah.
Tidak boleh bagi kita untuk hanya memiliki harap pada sifat Allah yang maha
pengampun, maha pengasih. Tetapi haruslah kita juga ingat bahwa Allah memiliki
siksa yang pedih..!! Berada seimbang di antara rasa takut dan harap..!
4. Bagaimana caranya bangun qiyamul
lail..? Apakah jika saya tidak bangun hal tersebut dikarenakan saya terbelenggu
oleh dosa-dosa saya..?
Memang perlu kita ketahui, dosa itu
memberi dampak pada hati.. Kalau sudah banyak maksiat, pasti susah beribadah
pada Allah..! Tetapi juga diatur lagi jam tidurnya. At least : jangan pernah
berhenti memperbaiki akidah dan memperbaiki ibadah..
Sungguh menakjubkan urusan orang orang
BERIMAN..!!
Apabila mereka diberi nikmat, mereka bersyukur.
Apabila mereka diber ujian, mereka bersabar..
Dan hal tersebut tidak diberikan kecuali bagi
orang orang MUKMIN..